BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 26 Mei 2010

KUTIPAN

Kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lainuntuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan itu sendiri. Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah. Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, perndapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Cara penyebutan kutipan ada 2 cara, yaitu sistem catatan kaki dan sistem catatan langsung (catatan perut). Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.

Jenis Kutipan :
1.Kutipan Langsung
Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. Kalau ada hal yang dinilai salah atau meragukan, kita beri tanda (sic!), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal (huruf miring dari mengutip), (ejaan disesuaikan dengan EYD), dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku (---__).
a.Kutipan yang kurang atau sama dengan 4 baris ditulis sebagai berikut :
Disatukan dengan teks
Ditulis dalam tanda kutip (“-----”)
Jarak antar kutipan 2 spasi
Pada akhir kutipan dituliskan data buku yang diletakkan dalam kurung atau denagn menuliskan nomor rujukan catatan kaki.
Contoh :
Penyebutan sumber dengan catatan kaki tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani manusia. Oleh karena itu manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa wahyu Tuhan. “---. Pengetahuan yang disampaikan-Nya (sic!) itu merupakan kebenaran yang tidak perlu disangsikan lagi. “1).

b.Kutipan yang lebih dari 4 baris, tata caranya sebagai berikut :
Tidak disatukan dengan teks, tetapi dipisah dengan jarak 2,5 spasi
Ditulis dengan spasi rapat (satu spasi)
Ditulis dengan menjorok ke kanan 5 karakter dan jika alinea baru berarti menjorok ke kanan 10 karakter
Pada akhir kutipan diberi nomor penunjuk (untuk diberi penjelasan pada catatan kaki atau diberi catatan langsung atau catatan perut)
Contoh :
Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani manusia karena itu manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa wahyu Tuhan.
“-----pengetahuan yang disampaikan-Nya (sic!) merupakan kebenaran yang tidak perlu disangsikan lagi. Dengan kata lain bahwa sesuatu yang disampaikan itu halnya memang demikian, tidak mungkin lain. Kebenaran itu merupakan kebenaran mutlak-----“1)

2.Kutipan Tidak Langsung
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki, dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan perut) seperti telah dicontohkan.
Contoh :
Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani manusia. Oleh karena itu manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa wahyu Tuhan. Kebenaran itu bersifat mutlak dan sebagai manusia kita harus meyakininya.

0 komentar: